Surakarta, 26 Maret 2025 – Program Studi Magister Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS), menyelenggarakan kuliah umum internasional dengan tema “3D Learning and CER to Promote Argumentation in Biology Class”. Kegiatan ini menghadirkan narasumber bereputasi internasional, Asst. Prof. Dr. Pratchayapong Yasri dari Faculty of Science, King Mongkut’s University of Technology Thonburi (KMUTT), Thailand.
Acara yang berlangsung secara daring ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Akademik dan Riset FKIP UNS, Dr.paed. Nurma Yunita Indriyani, S.Pd., M.Si., M.Sc., dan dipandu oleh moderator Asst. Prof. Murni Ramli, Ed.D. Peserta kegiatan meliputi dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Biologi FKIP UNS yang antusias mengikuti pemaparan materi hingga sesi diskusi.
Dalam kuliah umumnya, Dr. Yasri memperkenalkan pendekatan 3D-CER (Three-Dimensional Learning and Claim-Evidence-Reasoning), yang merupakan integrasi dari tiga dimensi pembelajaran sains: Disciplinary Core Ideas (DCI), Crosscutting Concepts (CCC), dan Science and Engineering Practices (SEP), yang dipadukan dengan kerangka berpikir Claim-Evidence-Reasoning (CER).
Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan argumentasi ilmiah siswa melalui pembelajaran yang bermakna, kontekstual, dan berbasis pada pemecahan masalah. Pendekatan ini juga dianggap relevan untuk mengatasi rendahnya skor PISA dan tantangan atensi siswa dalam pembelajaran sains di berbagai negara Asia Tenggara.
Dr. Yasri menjelaskan bahwa model 3D-CER mendorong siswa untuk tidak hanya memahami konsep ilmiah, tetapi juga mampu membangun argumen berbasis bukti. Dalam praktiknya, siswa diajak melalui tahapan: merumuskan pertanyaan, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis informasi, hingga menyusun penjelasan ilmiah secara logis dan sistematis. Salah satu contoh penerapannya ditunjukkan dalam pembelajaran genetika melalui eksperimen pewarisan sifat yang mengarahkan siswa untuk menyusun argumen ilmiah mengenai peran alel dominan dan resesif dalam menentukan sifat fenotipik.
Selain itu, peserta juga diperkenalkan dengan rubrik penilaian CER yang diselaraskan dengan kompetensi PISA, untuk mengevaluasi kejelasan klaim, relevansi bukti, dan kekuatan penalaran ilmiah yang dibangun siswa. Dr. Yasri menekankan pentingnya kegiatan seperti diskusi kelompok, eksperimen langsung, dan refleksi sebagai bagian dari proses pembelajaran yang aktif dan berorientasi pada pemahaman mendalam.
Ketua Program Studi Magister Pendidikan Biologi FKIP UNS, Dr. Bowo Sugiharto, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis internasionalisasi program studi. “Kami ingin membekali mahasiswa dengan wawasan global dan keterampilan pedagogik yang mutakhir, serta memperkuat jejaring kolaboratif dengan institusi internasional,” ungkapnya.
Dengan terselenggaranya kuliah umum ini, Program Studi Magister Pendidikan Biologi FKIP UNS menegaskan perannya sebagai pelopor dalam pengembangan pembelajaran sains berbasis riset dan pendekatan global, sejalan dengan visi UNS sebagai universitas bereputasi internasional.






